Teringat kembali masa-masa SMK. Setiap ada yang tanya masuk jurusan apa, dan dijawab Akuntansi, raut wajah sang penanya pun menampakan ekspresi "ANTI". Haha. Ada apakah dengan Akuntansi? Apakah Akuntansi sesulit itu sehingga peminatnya hanya segelintir orang saja? Atau apakah karena perhitungannya yang sudah dalam tingkat jutaan dan milyaran? Hm. Mungkin untuk segelintir orang yang belum mengenal Akuntansi memiliki persepsi seperti itu ya. Tapi jujur saja, saat menggeluti bidang ini, persepsi baru yang muncul adalah, "Akuntansi itu asik.. Mudah.." Jangan bilang sulit dulu jika belum mengenal lebih dalam soal akuntansi. Akuntansi nggak serumit Matematika yang dipenuhi dengan rumus. Nggak dihiasi dengan bangun datar dan ruang. Akuntansi adalah Ilmu pengambilan keputusan. Fungsi utama akuntansi sendiri adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi/perusahaan. Dari laporan akuntansi, Kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi/perusahaan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Mungkin untuk memperjelas lagi mengenai Akuntansi, Saya kutip berbagau informasi mengenai bidang Akuntansi. Here we go...
SEJARAH
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan tukar-menukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang (innatura) dan pencatatan kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang (barter) dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya (akuntansi). Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.
Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha
muncul di kota Venesia Italia. Seorang biarawan atau pastur dari ordo
Fransiskus pakar matematika yang bernama lucas paciolo tahun 1494
menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan
Proporpioni et Proportionality. Buku itu yang pertama memuat
dasar-dasar akuntansi. Pada bagian buku itu terdapat subjudul “Tractus
de Computies et Screptoria” yang membahas secara khusus dasar-dasar
akuntansi.Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang khusus
membahas akuntansi dengan diberi judul “La Scoula Perfecta de Mercaanti
dan diterbitkan oleh penerbit Paganini.karena tulisannya itu, Lucas
Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.
Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang berlaku di venesia pada
masa itu yang kemudian dikenal sebagai “Metode Venesia atau “Metode
Italia “. Oleh sebab itu ia bukanlah penemu dari pembukuan pencatatan
berpasangan, tetapi menguraikan mengenai apa yang dipraktikkan pada
masa itu. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan
informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan
aktiva dan utang-utangnya. Ia berkata “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu jika anda
membuat seorang kreditor, maka anda harus membuat seorang debitor. Tiga
buku digunakan disini yaitu “ memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah
buku besar. Pencatatan-pencatatannya cukup deskriptif. Pacioli
menyarankan agar “ tidak hanya nama dari pembeli atau penjual saja yang
dicatat, begitupula deskripsi melalui barangnya dengan berat, ukuran
atau hasil pengukuran dan harganya, tetapi syarat pembayaran juga harus
ditampilkan dan kapan saja uang yang diterima atau
dikeluarkan,pencatatan akan menyajikan jenis mata uang yang
dipergunakan dan nilai tukarnya. Pada waktu yang bersamaan, mengingat
umur yang pendek dari perusahaan –perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan
perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.
Ciri-ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo
adalah sistem berpasangan (double entry) yaitu pencatatan peristiwa
ekonomi dalam dua aspek Debet dan Kredit, sehingga diperoleh hasil
pencatatan yaang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang
dan mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang
ini.
Dibawah ini saran-saran yang diberikan;
“Merupakan
suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika
anda memiliki kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya
melakukan pencatatan akuntansi akan memperpanjang persahabatan”. Buku
Pacioli tersebut diterjemahkan kedalam beberapa bahasa, memberikan
kontribusi pada merebaknya popularitas dari metode Italia ini. Menarik
untuk dicatat bahwa Pacioli berteman dengan Leonardo da Vinci bahkan
pernah berkolaborasi dengan Pacioli dam buku “Divine Proportione” dimana
Pacioli membuat naskahnya dan Da Vinci membuat ilustrasimya.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan “Metode Italia” ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dan ke
17 , yang selanjutnya menerima karakteristik-karakteristik dan
perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi apa yang kita kenal
sekarang sebagai model pencatatan berpasangan. Dalam sebuah usaha untuk
menunjukkan bahwa model pencatatan berpasangan telah mengalami evolusi
dengan cara yang mirip dengan ilmu pengetahuan sedara umum., Cushing
mencatatkan serangkaian perkembangan. Perkembangan-perkembangan tersebut
meliputi hal-hal:
1. Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam tehnik-tehnik
pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkannya
jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang
berbeda.Menurut Opimi Yamey:
”Hal
ini meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus misalnya untuk
mencatat transaksi kas, transaksi penagihan atau jenis-jenis pengukuran
tertentu . Tujuannya adalah untuk menjaga agar detail berada di luar
jurnal dan buku besar, dengan maksud untuk tidak membuatnya sepat penuh.
Tampaknya sudah merupakan suatu praktik yang umum untuk dimiliki
paling tidak sebuah buku kas yang terpisah, dengan
pencatatan-pencatatan berkala atas jumlah totalnya ke akun kas didalam
buku besar, dengan ataupun tanpa sebuah rangkuman pencatatan didalam
jurnal”
2.
Pada abad ke 16 dan ke 17 terjadi evolusi pada praktik laporan
keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke 17 dan ke 18
terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi,
sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debet dan kredit
yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.Menurut Paragllo:
“Dalam
siklus kedua , sepanjang tahun 1559 hingga 1795, telah muncul suatu
unsur baru- kritik atas pembukuan. Saat ini adalah juga periode di mana
pencatatan berpasangan memperluas bidang pengaplikasiannya ke
jenis-jenis organisasi yang lain, seperti biara dan negara bagian.
Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin melebar atas pembukuan,
dimulailah pelaksanaan riset-riset teoretis atas subjek ini”.
4. Abad ke 17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbrda.Menurut Yamey:
“Berbagai
akun barang yang digabungkan dengan akun barang-barang lain dalam
kondisinya barang pada kemitraan [perusahaan], dan akun dalam perjalanan
mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar didalam buku besar. Dan
akan tidak mungkin untuk mencari sebuah akun tunggal kolektif untuk
penjualan, dimana hasil dari seluruh aktivitas pembelian dan penjualan
untuk satu periode dikumpulkan bersama, persiapan sebelum ditransfer
ke akun laba rugi umum. Kita harus menarik kesimpulan bahwa banyak
pedagang akan menerima manfaat jika tersedia banyak akun barang yang
terpisah, jika tidak justru akan ada pertanyaan mengenai akuntansi
kepada partner atau prinsipal atas peembuangan barang-barang mereka.”
5.
Dimulai dengan East India Company di abad ke 17 dan selanjutnya
diikuti dengan perkembangan dari perusahaan seiring dengan revolusi
industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang
ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan
kepercayaan yang diberikan kepada konsep mengenai kelangsungan,
periodisitas dan akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut Yamey:
“Petama-tama
aktiva tersebut dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedan
antara pembayaran pendapatan dan penerimaannya [contohnya:perbaikan
rumah dan pendapatan sewa yang diterima], yang pada umumnya dimasukkan
kedalam akun aktiva dipindahkan ke akun laba rugi pada saat tanggal
neraca. Kedua, akun aktiva yang berisi pencatatan-pencatatan mengenai
pembiayaan awal dan pengeluaran-pengeluaran serta penerimaan-penerimaan
lain [termasuk penerimaan dari penjualan sebagian aktiva tersebut]
ditutup pada saat tanggal neraca dan perbedaan antara total debet dan
total kredit dibawa sebagai saldo akun. Tidak ada debet atau kredit yang
dicatat ke akun laba rugi.Ketiga, aktiva tersebut direvaluasi, naik
atau turun, pada saat tanggal neraca, nilai yang direvisi dicatat
didalam akun dan perbedannya [termasuk laba atau rugi atas revaluasi]
dicatat kedalam akun laba rugi untuk menyeimbangkannya.”
7.
Sampai dengan awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya
diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual. Pada paruh kedua
abad ke 19, depresiasi pada industri rel kereta api dianggap tidak
dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi
yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Meskipun tidak terlalu banyak
dipergunakan, terdapat bukti, yang ditunjukkan oleh Saleiro pada tahun
1915, akan adanya metode-metode depresiasi berikut ini: garis lurus (straight line), metode saldo menurun [reduching method], metode dana
pelunasan dan anuitas (sinking fund dan anuity method), dan metode
biaya (unit cost method). Baru setelah tahun 1930 an beban depresiasi
menjadi lebih umum dipergunakan.
8.
Akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi
industri.Akuntansi biaya ini diawali dengan oleh pabrik-pabrik tekstil
abad ke 15. D.R Scott mencatat hasil dari perkembangan pabrik didalam
bukunya, The Cultural Significance of accounts:
“Sebelum
revolusi industri, akuntansi hanya sebuah pencatatan atas hubungan
eksternal antara satu unit bisnis dengan unit bisnis yang lainnya,
pencatatan atas hubungan yang ditentukan didalam pasar, Namun dengan
munculnya operasi produksi berskala besar- berkembang kebutuhan untuk
lebih memberikan penekanan pada akuntansi untuk kepentingan didalam
unit-unit kompetitif dan pada penggunaan catatan akuntansi sebagai salah
satu cara pengendalian administratif atas perusahaan. Munculnya
akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur adalah semua contoh.,
Catatan-catatan dari pabrik tekstil dan perusahaan-perushaan manufaktur
raksasa di abad ke 19 di pakai untuk mendukung kedua hipotesis berikut
ini;
a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan dan akuntansi biaya pada industri.
b. Hipotesis
kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi
diorganisasikan, dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur
biaya mereka memicu perkembangan dari prosedur akuntansi biaya
internal pada abad ke 19.
9.
Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada
teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar dimuka dan akrual,
sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungandari laba
periodik.
10. Akhir abad ke 19 dan ke 29 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11.
Di abad ke 29 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk
isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba persaham, akuntansi untuk
perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan
pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk
baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
2.Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo Saxon
Revolusi industri di Inggris pada abad pertengahan ke 18 membutuhkan
teknik pencatatan yang memadai. Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo
yang dipandang lebih lengkap dan sistematis, mudah dikontrol,
diperdalam di Skotlandia dan di seluruh daratan Eropa .Sistem akuntansi
yang berkembang di Eroopa dikenal dengan sistem Kontinental.
Munculnya beberapa industri raksasa di amerika dan berkembangnya
perdagangan mengundang para pedagang Eropa untuk melakukan hubungan
dagang sekaligus membawa sistem akuntansi ke daratan Amerika. Sistem
akuntansi dari Lucas Paciolo pun diterima di Amerika dan dalam
perkembangannya dikenal dengan sistem Anglo Saxon.
Di Indonesia karena penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula
berkembang di Indonesia adalah sistem Kontinental (atau sistem Tata
Buku). Namun sejak konfrontasi dengan Belanda (kembalinya Irian Barat)
Indonesia kembali mengirimkan tenaga pendidik ke Amerika untuk belajar
akuntansi di universitas Amerika.Setelah Belanda menjajah Indonesia,
Sistem akuntansi beralih dari sistem kontinental (Belanda) menjadi
sistem Anglo Saxon (Amerika) dan kemudian dikenal dengan nama akuntansi (accounting).
PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT PARA AHLI
I. Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis di antara berbagai tindakan alternatif. (ABP Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3)
II. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. (American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003)
III. Akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. (American Accounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996:5)
IV. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. (Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison, 2007:4)
V. "Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan." (Warren dkk (2005:10)
VI. Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha. (Rudianto)
VII. Akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik untuk mengukur dan mengelola transaksi keungan dan menyajikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern di sini terdiri dari investor, kreditor perusahaan, serikat buruh, dan lain-lain. (Suparwoto L. (1990:2)
VIII. Sebagai pengalaman tertulus yang berguna untuk pengambilan keputusan. (C. West Churman)
Jadi, kurang lebih dapat disimpulkan bahwa Akuntansi adalah proses pencatatan/penggolongan, pengikhtisaran/peringkasan, dan pelaporan/penganalisaan yang bersifat kuantitatif untuk mengambil sebuah keputusan yan berguna bagi seuatu perusahaan.
Nah, kurang lebih seperti itulah Akuntansi. Semoga informasinya bermanfaat bagi pembaca. Dan untuk Adik-adik yang bingung mau masuk jurusan apa saat akan memasuki jenjang pendidikan di SMK, jangan ragu-ragu lagi untuk memilih jurusan Akuntansi. Sekian. Wassalamu'alaikum..