Jumat, 22 November 2013

Tentang Akuntansi

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh..
Teringat kembali masa-masa SMK. Setiap ada yang tanya masuk jurusan apa, dan dijawab Akuntansi, raut wajah sang penanya pun menampakan ekspresi "ANTI". Haha. Ada apakah dengan Akuntansi? Apakah Akuntansi sesulit itu sehingga peminatnya hanya segelintir orang saja? Atau apakah karena perhitungannya yang sudah dalam tingkat jutaan dan milyaran? Hm. Mungkin untuk segelintir orang yang belum mengenal Akuntansi memiliki persepsi seperti itu ya. Tapi jujur saja, saat menggeluti bidang ini, persepsi baru yang muncul adalah, "Akuntansi itu asik.. Mudah.." Jangan bilang sulit dulu jika belum mengenal lebih dalam soal akuntansi. Akuntansi nggak serumit Matematika yang dipenuhi dengan rumus. Nggak dihiasi dengan bangun datar dan ruang. Akuntansi adalah Ilmu pengambilan keputusan. Fungsi utama akuntansi sendiri adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi/perusahaan. Dari laporan akuntansi, Kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi/perusahaan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Mungkin untuk memperjelas lagi mengenai Akuntansi, Saya kutip berbagau informasi mengenai bidang Akuntansi. Here we go...

SEJARAH
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Sebelum manusia mengenal arti suatu barang, pemenuhan kebutuhan dilakukan dengan tukar-menukar barang tanpa memperhatikan nilai suatu barang (innatura) dan pencatatan kekayaan belum diperlukan. Semenjak mengenal arti suatu barang, manusia melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang (barter) dan memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaannya (akuntansi). Pencatatan awal dilakukan diatas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi, seperti di Babilonia, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti ini berkembang dari waktu-ke waktu sesuai dengan peradaban manusia ataaupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.


Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul di kota Venesia Italia. Seorang biarawan atau pastur dari ordo Fransiskus pakar matematika yang bernama lucas paciolo tahun 1494 menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan Proporpioni et Proportionality. Buku itu yang pertama memuat dasar-dasar akuntansi. Pada bagian buku itu terdapat subjudul “Tractus de Computies et Screptoria” yang membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi.Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang khusus membahas akuntansi dengan diberi judul “La Scoula Perfecta de Mercaanti dan diterbitkan oleh penerbit Paganini.karena tulisannya itu, Lucas Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.
Risalahnya mencerminkan praktik-praktik yang berlaku di venesia pada masa itu yang kemudian dikenal sebagai “Metode Venesia atau “Metode Italia “. Oleh sebab itu ia bukanlah penemu dari pembukuan pencatatan berpasangan, tetapi menguraikan mengenai apa yang dipraktikkan pada masa itu. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya. Ia berkata “Seluruh pencatatan harus berpasangan. Yaitu jika anda membuat seorang kreditor, maka anda harus membuat seorang debitor. Tiga buku digunakan disini yaitu “ memorandum, sebuah jurnal, dan sebuah buku besar. Pencatatan-pencatatannya cukup deskriptif. Pacioli menyarankan agar “ tidak hanya nama dari pembeli atau penjual saja yang dicatat, begitupula deskripsi melalui barangnya dengan berat, ukuran atau hasil pengukuran dan harganya, tetapi syarat pembayaran juga harus ditampilkan dan kapan saja uang yang diterima atau dikeluarkan,pencatatan akan menyajikan jenis mata uang yang dipergunakan dan nilai tukarnya. Pada waktu yang bersamaan, mengingat umur yang pendek dari perusahaan –perusahaan bisnis, Pacioli menyarankan perhitungan dari laba suatu periode dan penutupan buku.
Ciri-ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo adalah sistem berpasangan (double entry) yaitu pencatatan peristiwa ekonomi dalam dua aspek Debet dan Kredit, sehingga diperoleh hasil pencatatan yaang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang dan mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.
Dibawah ini saran-saran yang diberikan;
“Merupakan suatu hal yang baik untuk menutup buku setiap tahun, terutama jika anda memiliki kerjasama kemitraan dengan pihak-pihak lain. Seringnya melakukan pencatatan akuntansi akan memperpanjang persahabatan”. Buku Pacioli tersebut diterjemahkan kedalam beberapa bahasa, memberikan kontribusi pada merebaknya popularitas dari metode Italia ini. Menarik untuk dicatat bahwa Pacioli berteman dengan Leonardo da Vinci bahkan pernah berkolaborasi dengan Pacioli dam buku “Divine Proportione” dimana Pacioli membuat naskahnya dan Da Vinci membuat ilustrasimya.
Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan “Metode Italia” ini menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke 16 dan ke 17 , yang selanjutnya menerima karakteristik-karakteristik dan perkembangan-perkembangan baru, untuk menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai model pencatatan berpasangan. Dalam sebuah usaha untuk menunjukkan bahwa model pencatatan berpasangan telah mengalami evolusi dengan cara yang mirip dengan ilmu pengetahuan sedara umum., Cushing mencatatkan serangkaian perkembangan. Perkembangan-perkembangan tersebut meliputi hal-hal:
1. Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan didalam tehnik-tehnik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkannya jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.Menurut Opimi Yamey:
”Hal ini meliputi penggunaan buku-buku tambahan khusus misalnya untuk mencatat transaksi kas, transaksi penagihan atau jenis-jenis pengukuran tertentu . Tujuannya adalah untuk menjaga agar detail berada di luar jurnal dan buku besar, dengan maksud untuk tidak membuatnya sepat penuh. Tampaknya sudah merupakan suatu praktik yang umum untuk dimiliki paling tidak sebuah buku kas yang terpisah, dengan pencatatan-pencatatan berkala atas jumlah totalnya ke akun kas didalam buku besar, dengan ataupun tanpa sebuah rangkuman pencatatan didalam jurnal”
2. Pada abad ke 16 dan ke 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke 17 dan ke 18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debet dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan dari sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.Menurut Paragllo:
“Dalam siklus kedua , sepanjang tahun 1559 hingga 1795, telah muncul suatu unsur baru- kritik atas pembukuan. Saat ini adalah juga periode di mana pencatatan berpasangan memperluas bidang pengaplikasiannya ke jenis-jenis organisasi yang lain, seperti biara dan negara bagian. Dengan adanya kritik dan lingkungan yang semakin melebar atas pembukuan, dimulailah pelaksanaan riset-riset teoretis atas subjek ini”.
4. Abad ke 17 mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbrda.Menurut Yamey:
“Berbagai akun barang yang digabungkan dengan akun barang-barang lain dalam kondisinya barang pada kemitraan [perusahaan], dan akun dalam perjalanan mungkin dapat menjadi satu bagian yang besar didalam buku besar. Dan akan tidak mungkin untuk mencari sebuah akun tunggal kolektif untuk penjualan, dimana hasil dari seluruh aktivitas pembelian dan penjualan untuk satu periode dikumpulkan bersama, persiapan sebelum ditransfer ke akun laba rugi umum. Kita harus menarik kesimpulan bahwa banyak pedagang akan menerima manfaat jika tersedia banyak akun barang yang terpisah, jika tidak justru akan ada pertanyaan mengenai akuntansi kepada partner atau prinsipal atas peembuangan barang-barang mereka.”
5. Dimulai dengan East India Company di abad ke 17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep mengenai kelangsungan, periodisitas dan akrual.
6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke 18. Menurut Yamey:
“Petama-tama aktiva tersebut dicatat sesuai dengan biaya perolehannya, perbedan antara pembayaran pendapatan dan penerimaannya [contohnya:perbaikan rumah dan pendapatan sewa yang diterima], yang pada umumnya dimasukkan kedalam akun aktiva dipindahkan ke akun laba rugi pada saat tanggal neraca. Kedua, akun aktiva yang berisi pencatatan-pencatatan mengenai pembiayaan awal dan pengeluaran-pengeluaran serta penerimaan-penerimaan lain [termasuk penerimaan dari penjualan sebagian aktiva tersebut] ditutup pada saat tanggal neraca dan perbedaan antara total debet dan total kredit dibawa sebagai saldo akun. Tidak ada debet atau kredit yang dicatat ke akun laba rugi.Ketiga, aktiva tersebut direvaluasi, naik atau turun, pada saat tanggal neraca, nilai yang direvisi dicatat didalam akun dan perbedannya [termasuk laba atau rugi atas revaluasi] dicatat kedalam akun laba rugi untuk menyeimbangkannya.”
7. Sampai dengan awal abad ke 19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual. Pada paruh kedua abad ke 19, depresiasi pada industri rel kereta api dianggap tidak dibutuhkan kecuali jika aktiva tetap tersebut dinilai memiliki kondisi yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Meskipun tidak terlalu banyak dipergunakan, terdapat bukti, yang ditunjukkan oleh Saleiro pada tahun 1915, akan adanya metode-metode depresiasi berikut ini: garis lurus (straight line), metode saldo menurun [reduching method], metode dana pelunasan dan anuitas (sinking fund dan anuity method), dan metode biaya (unit cost method). Baru setelah tahun 1930 an beban depresiasi menjadi lebih umum dipergunakan.
8. Akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.Akuntansi biaya ini diawali dengan oleh pabrik-pabrik tekstil abad ke 15. D.R Scott mencatat hasil dari perkembangan pabrik didalam bukunya, The Cultural Significance of accounts:
“Sebelum revolusi industri, akuntansi hanya sebuah pencatatan atas hubungan eksternal antara satu unit bisnis dengan unit bisnis yang lainnya, pencatatan atas hubungan yang ditentukan didalam pasar, Namun dengan munculnya operasi produksi berskala besar- berkembang kebutuhan untuk lebih memberikan penekanan pada akuntansi untuk kepentingan didalam unit-unit kompetitif dan pada penggunaan catatan akuntansi sebagai salah satu cara pengendalian administratif atas perusahaan. Munculnya akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur adalah semua contoh.,
Catatan-catatan dari pabrik tekstil dan perusahaan-perushaan manufaktur raksasa di abad ke 19 di pakai untuk mendukung kedua hipotesis berikut ini;
   a. Hipotesis pertama adalah meningkatnya penggunaan aktiva tetap memicu perkembangan dan akuntansi biaya pada industri.
   b. Hipotesis kedua adalah bahwa perubahan pada bagaimana aktivitas ekonomi diorganisasikan, dan bukan hanya untuk perubahan sementara pada struktur biaya mereka memicu perkembangan dari prosedur akuntansi biaya internal pada abad ke 19.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke 19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar dimuka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungandari laba periodik.
10. Akhir abad ke 19 dan ke 29 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke 29 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba persaham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).
2.Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo Saxon
Revolusi industri di Inggris pada abad pertengahan ke 18 membutuhkan teknik pencatatan yang memadai. Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo yang dipandang lebih lengkap dan sistematis, mudah dikontrol, diperdalam di Skotlandia dan di seluruh daratan Eropa .Sistem akuntansi yang berkembang di Eroopa dikenal dengan sistem Kontinental.
Munculnya beberapa industri raksasa di amerika dan berkembangnya perdagangan mengundang para pedagang Eropa untuk melakukan hubungan dagang sekaligus membawa sistem akuntansi ke daratan Amerika. Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo pun diterima di Amerika dan dalam perkembangannya dikenal dengan sistem Anglo Saxon.
Di Indonesia karena penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula berkembang di Indonesia adalah sistem Kontinental (atau sistem Tata Buku). Namun sejak konfrontasi dengan Belanda (kembalinya Irian Barat) Indonesia kembali mengirimkan tenaga pendidik ke Amerika untuk belajar akuntansi di universitas Amerika.Setelah Belanda menjajah Indonesia, Sistem akuntansi beralih dari sistem kontinental (Belanda) menjadi sistem Anglo Saxon (Amerika) dan kemudian dikenal dengan nama akuntansi (accounting).

PENGERTIAN AKUNTANSI MENURUT PARA AHLI

I. Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat dalam pengambilan keputusan ekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis di antara berbagai tindakan alternatif. (ABP Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3)

II. Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. (American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Harahap (2003)

III. Akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. (American Accounting Association (AAA) dalam Soemarso SR. (1996:5)

IV. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. (Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison, 2007:4)

V. "Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan." (Warren dkk (2005:10)

VI. Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha. (Rudianto)

VII. Akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik untuk mengukur dan mengelola transaksi keungan dan menyajikan hasil pengelolaan tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern di sini terdiri dari investor, kreditor perusahaan, serikat buruh, dan lain-lain. (Suparwoto L. (1990:2)

VIII. Sebagai pengalaman tertulus yang berguna untuk pengambilan keputusan. (C. West Churman)

Jadi, kurang lebih dapat disimpulkan bahwa Akuntansi adalah proses pencatatan/penggolongan, pengikhtisaran/peringkasan, dan pelaporan/penganalisaan yang bersifat kuantitatif untuk mengambil sebuah keputusan yan berguna bagi seuatu perusahaan.

Nah, kurang lebih seperti itulah Akuntansi. Semoga informasinya bermanfaat bagi pembaca. Dan untuk Adik-adik yang bingung mau masuk jurusan apa saat akan memasuki jenjang pendidikan di SMK, jangan ragu-ragu lagi untuk memilih jurusan Akuntansi. Sekian. Wassalamu'alaikum..



Kamis, 21 November 2013

Introducing..


Assalamu’alaykum wr. wb.

Ya. Selamat datang di Blog Saya yang bernama Syauqiiansyah ini. Ini Blog Saya yang ke 4 (mungkin). Blog Saya yang lainnya nggak terurus gara-gara lupa password dan e-mail. Jadi ya mungkin akan lebih aktif di blog Syauqiiansyah ini. Hehe.

Sebelumnya perkenalkan nih, nama Saya Rizkiansyah. Seorang muslim kelahiran Kota Hujan Bogor, 2 Juli 1995. Saya Mahasiswa STIE BINANIAGA  jurusan Akuntansi dan sekarang sedang menduduki semester 4. Saya anak bungsu dari keluarga Hidayat. Tapi jangan salah, walaupun anak bungsu bukan berarti sering dimanja. Hehe.  Saya tinggal di Dramaga Kp. Manggis, Bogor Barat. Tepatnya di dekat Pasar Dramaga *kalau tau*. Dan yang jelas, Dramaga itu bukan daerah Pedalaman. *eeh.

Sebenernya Saya suka menulis. Buktinya Saya sudah punya 4 blog. Ya walaupun 3 blog itu hilang entah kemana bahkan sampai lupa web address blognya apa. Tapi sayang, kesibukan kuliah agak sedikit mengganggu Saya menulis catatan di Blog untuk sekedar berbagi ilmu maupun sharing. Karena Saya sendiri salah satu anggota BEM kampus, jadi kadang sulit mengatur waktu untuk membuat tulisan. Untuk blog ke 4 Saya ini Saya akan sedikit lebih aktif untuk membuat tulisan dan tempat sharing. Karena Saya baru menyadari  pentingnya menulis. *Makasih untuk Pak “Jo”*. (Punten OOT).

Saya suka angka, suka menghitung, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan logika. Dan oleh sebab itulah akhirnya Saya menyukai Matematika dan Akuntansi. Jadi di blog Syauqiiansyah ini, akan Saya jadikan tempat menumpahkan beberapa pengetahuan yang Saya pahami mengenai Matematika dan Akuntansi.

Sebelum terjun ke intinya, mau nanya dulu nih. Apa tanggapan pembaca terhadap Matematika dan Akuntansi?! Susah? Bikin pusing? Atau Pencipta galau? Ah nggak segitunya juga ya. Walapun kedua pelajaran ini cakupannya luas, tapi asal kita memahaminya Insyaallah ngerjain tugas, UTS, dan UAS Matematika dan Akuntansi selancar aliran sungai. Hehe. “Untuk matematika ya oke lah, masih bisa dipahami lewat urutan pengerjaannya. Tapi kenapa Akuntansi susah dipahami ya walaupun sudah diterangkan berkali-kali?” Oke. Itu kata teman-teman sekelas Saya yang mayoritas lulusan SMA ini. Tak banyak pula lulusan SMK akuntansi mengatakan hal yang sama. Oh sesulit itukah? Padahal, akuntansi ada hampir di setiap kehidupan kita. Kita berbelanja, di sana timbul transaksi. Itulah akuntansi. Kita menghitung pengeluaran selama satu bulan, di sanalah muncul akuntansi. Kita menghitung penggunaan barang yang kita miliki, itulah akuntansi. Jadi akuntansi itu sederhana, simple. Hanya kadang kita yang membuatnya terlihat membingungkan dengan asumsi yang salah. Jadi mungkin hal pertama yang perlu kita lakukan untuk belajar akuntansi adalah ubah mindset dan persepi buruk kita tentang akuntansi. Buatlah Ia terlihat mudah. Karena pada dasarnya akuntansi memanglah mudah.  

Akhir kata, Saya membuat blog ini untuk dijadikan media belajar menulis sekaligus tempat berbagi ilmu dan sharing. Insyaallah informsi yang tersedia dalam blog bukan hanya mengenai Matematika dan Akuntansi, melainkan juga mengenai informasi umum yang sekrianya perlu diketahui oleh teman-teman sekalian. Dan Insyaallah akan Saya share materi sejelas-jelasnya dari berbagai sumber yang lengkap dan terpercaya. Semoga informasi yang tersedia di blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Wassalamu'alaykum wr. wb.